"KESEMBUHAN ANDA ADALAH KEBAHAGIAAN KAMI"
FRAKTUR/PATAH TULANG
Artikel

Pengertian

Fraktur atau patah tulang adalah hilangnya kontinuitas tulang yang terjadi akibat cedera langsung ataupun tidak langsung.

Berdasarkan sifatnya, ada fraktur tertutup dan terbuka :

  • Fraktur tertutup adalah suatu patah tulang yang tidak mempunyai hubungan dengan dunia luar.
  • Fraktur terbuka adalah suatu Patah tulang yang terjadi dimana terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar.

Berdasarkan bentuk garis patah & hubungan dengan mekanisme tauma :

  1. Fraktur transversal
  2. Fraktur oblik
  3. Fraktur spiral
  4. Fraktur kompresi

Serta masih banyak lagi jenis-jenis patah tulang.

fraktur

Cara Mengetahui Patah Tulang

  1. Adanya riwayat trauma (terjatuh, kecelakaan, dll).
  2. Nyeri bertambah dengan adanya gerakan.
  3. Sulit digerakkan.
  4. Deformitas (perubahan bentuk anatomis, sepeti menonjol atau bahkan yang sangat ekstrim).
  5. Bengkak.
  6. Laserasi atau abrasi sekitar kulit atau adanya luka terbuka (menganga), perdarahan (patah tulang terbuka).
  7. Bisa disertai gangguan fungsi saraf seperti menjadi baal atau ada kelemahan alat gerak tertentu.
  8. Bisa disertai gangguan pembuluh darah seperti kesemutan atau perubahan warna.

Tes Diagnosa

Rontgen mampu mengidentifikasi adanya patah tulang. Kadang diperlukan pemeriksaan yang lebih tinggi seperti CT-scan dan MRI.

fraktur

Penanganan

Perawatan pertolongan pertama yang baik untuk penderita patah tulang selalu penting. Menggerakkan patah tulang dapat meningkatkan rasa sakit sehingga kita lakukan immobilising (membatasi gerakan) daerah luka. Penyangga dapat digunakan untuk ini. Jika ada perdarahan, dapat dihentikan dengan menekan kuat pada daerah tersebut dengan pembalut bersih (prinsip balut tekan). Jangan dipijit/diurut ke dukun. Segera bawa ke rumah sakit dan ditangani oleh tenaga medis kami.

Lama Penyembuhan

Secara umum, penyembuhan patah tulang membutuhkan waktu sekitar 3 bulan. Namun ini bisa sangat bervariasi antar individu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan fraktur antara lain :

  • Usia pasien.
  • Jenis fraktur.
  • Banyaknya displacement.
  • Lokasi fraktur.
  • Pasokan darah pada fraktur.
  • Kondisi medis yang menyertai (Garrison, 1996).

Dan yang paling penting adalah stabilitas fragmen pada tulang yang mengalami perpatahan. Apabila stabilitas antar fragmen baik maka penyembuhan akan sesuai dengan target waktu yang dibutuhkan atau diperlukan.

fraktur1

Terapi

1. Cara Konservatif
Dilakukan pada anak-anak dan remaja dimana masih memungkinkan terjadinya pertumbuhan tulang panjang. Selain itu, dilakukan karena adanya infeksi atau diperkirakan dapat terjadi infeksi. Tindakan yang dilakukan adalah dengan gips dan traksi.

  1. Gips
    Gips yang ideal adalah yang membungkus tubuh sesuai dengan bentuk tubuh.
    Indikasi dilakukan pemasangan gips adalah :
  1. Immobilisasi dan penyangga fraktur.
  2. Istirahatkan dan stabilisasi.
  3. Koreksi deformitas.
  4. Mengurangi aktifitas.
  5. Membuat cetakan tubuh orthotic.

fraktur1

b. Traksi (mengangkat / menarik)
Secara umum traksi dilakukan dengan menempatkan beban dengan tali pada ekstermitas pasien.

Kegunaan pemasangan traksi, antara lain :

  • Mengurangi nyeri akibat spasme otot.
  • Memperbaiki & mencegah deformitas.
  • Immobilisasi.
  • Difraksi penyakit (dengan penekanan untuk nyeri tulang sendi).

Metode pemasangan traksi antara lain :

  1. Traksi manual, yang bertujuan memperbaikan dislokasi, mengurangi fraktur, dan pada keadaan emergency.
  2. Traksi mekanik, dengan traksi kulit (skin traction) dan traksi skeletal.

 

2. Cara operatif / pembedahan
Pada saat ini metode penatalaksanaan yang paling banyak keunggulannya mungkin adalah pembedahan. Metode perawatan ini disebut fiksasi interna dan reduksi terbuka / ORIF. Sesudah direduksi, fragmen-fragmen tulang ini dipertahankan dengan alat-alat ortopedik berupa pen, sekrup, pelat, atau paku.

fraktur2

Keuntungan perawatan fraktur dengan pembedahan antara lain :

  • Ketelitian reposisi fragmen tulang yang pata
  • Dapat mencapai stabilitas fiksasi yang cukup memadai.
  • Tidak perlu memasang gips dan alat-alat stabilisasi yang lain.

Perawatan di RS dapat ditekan seminimal mungkin, terutama pada kasus-kasus yang tanpa komplikasi dan dengan kemampuan

Halo Sahabat Siaga... Pertanggal 18 Juli 2022 RS Siaga Raya sudah menjadi Rumah Sakit Khusus Type C dan berganti nama menjadi RS Orthopedi Siaga Raya.